MAKASSAR MASALALU DAN SEKARANG #RabuMeiNulis

Makassar masalalu dan sekarang #RabuMeiNulis

Makassar masalalu dan sekarang #RabuMeiNulis

Waktu terus berputar dan zaman akan terus berkembang, seiring berjalannya waktu semua hal dalam hidup ini akan berubah. Mau tidak mau suka tidak suka tapi itu akan terjadi. Makassar adalah tempat ku berasal, aku lahir dan tumbuh besar di tempat dengan sebutan kota daeng ini. Aku lahir di tahun 1994 dan sudah tidak terasa sudah lewat 20 tahun aku hidup dan melangkah di tanah sulawesi ini. Jujur sebagai masyarakat yang lahir di tahun 90an saya menjadi saksi perubahan - perubahan yang terjadi di kota ini. Banyak hal yang saya amati mulai dari perubahan positif sampai dengan perubahan negatif. Berbagai macam hal tetapi lebih banyak perubahan negatifnya dibanding perubahan positifnya. Berikut ini beberapa hal yang saya perhatikan.

1. Permainan anak - anak  

Aku tinggal di lingkungan kompleks perumahan yang agak jauh dari daerah kota. Saking jauhnya rumah ku dari kota itu sampai - sampai temanku kalau berkunjung kerumah pulang - pulang mereka sudah punya anak, jika mereka berkunjung berkali kali pulang - pulang mungkin teman ku sudah punya cicit. Meskipun begitu aku tetap bersyukur bisa tinggal jauh dari pusat kota, itu dikarenakan anak - anak kecil yang tinggal disana masih belum tersentuh dengan yang namanya teknologi. Aku bersyukur masih bisa melihat anak - anak kecil memainkan permainan dende - dende(lompat satu kaki), lojo - lojo(kejar - kejaran), enggo enggo (sembunyi - sembunyi) dll. Jujur aku masih sangat menyukai permainan itu bahkan sampai sekarang aku masih merindukannya. Aku ingat saat aku main Sembunyi - sembunyi teman ku selalu menolak untuk ikut bermain penyebabnya karena aku terlalu jago atau mereka takut di sembunyikan oleh setan.

Inikan alasannya tidak masuk akal ya, coba kita bayangkan kalau semisal kita lagi main sembunyi - sembunyi pas lagi sembunyi tiba - tiba ada setan datang terus kita teriak "Setan jangan sembunyikan saya", itu setan cuman melotot dan dia bilang, "Bisa nya itu saya sembunyikan ko,  na saya yang jaga benteng anu, ini teman ku pintarnya semua cari tempat sembunyi", "memangnya siapa kah yang sembunyi dari kau ?", sambil menghela nafas setan itu bilang, "Orang - orang beriman yang berlindung dalam amal dan ibadah kepada Allah SWT". zzzz Ya iyalah. Aku juga dikenal jago main sembunyi - sembunyi, akan tetapi tidak enaknya jadi orang jago main sembunyi sembunyi adalah kita terkadang tidak di anggap oleh teman kita. 

Pernah aku lagi main sembunyi - sembunyi, pas lagi sembunyi aku heran kenapa tidak ada teman aku yang mencari, ketika aku bertanya ke temanku yang lain mereka pasti bilang, "Ih sudah bubarmi orang main sembunyi - sembunyi anu kau iya terlalu jago ko sembunyi", mendengar pernyataan ini saya jadi pusing mau merasa bangga atau merasa bersalah huhuhu. Tapi ada juga teman saya yang tergolong expert dalam memainkan permainan sembunyi - sembunyi. Kami pernah main tapi sampai sekarang teman saya itu belum ditemukan, setelah diselidiki ternyata teman saya itu sudah menghamili anak orang lain namun tidak ingin dimintai tanggung jawab, makanya dia sembunyi. Waaaah Parah ini.  

Sekarang permainan anak sudah sangat berbeda. Zaman sekarang hampir 80% permainan anak - anak di kuasai oleh teknologi. Jika melihat hal ini entah aku harus bersikap bagaimana, antara bangga dan jengkel entah sikap mana yang harus aku turuti. Jujur permainan anak zaman sekarang menurutku tidak terlalu bagus untuk tumbuh kembang anak. Kalau untuk pertumbuhan kecerdasan otak mungkin masih bisa tapi kalau pertumbuhan kecerdasan fisik dan mental aku kira masih sangat jauh dari harapan. Coba kalian perhatikan setiap jenis permainan anak zaman sekarang pasti sudah tidak bisa terlepas dari teknologi, gadget dan internet. Mungkin saja ada permainan dalam gadget yang bisa dimainkan bersama tapi jika saya melihat anak - anak zaman sekarang berkumpul dan bermain bersama dengan gadget mereka saya pikir itu namanya bukan bermain bersama tetapi itu namanya melakukan kegiatan kesendirian secara bersama - sama. Tidak seperti permainan zaman dulu yang memang membutuhkan segala aspek dalam memainkannya mulai dari skill individu sampai dengan skill dalam kerja sama tim. Berikut ini contoh keseruan permainan anak zaman dulu. 

Perhatikan video berikut 


Contoh keseruan permainan anak zaman dulu 
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=RV0Uq1ty2xI

Seharusnya para orang tua bisa mengakali hal ini. Jadi agar anak mereka tetap bisa terdidik namun tidak ketinggalan zaman ada baiknya kalau permainan zaman dulu dan permainan zaman sekarang di gabung. Jadi ketika main dende begitu, batu dendenya diganti, iya diganti jadi I-phone hehe, terus sebelum main kalo mau ikut harus join clan dulu kalo ada yang curang main dende jangan di hukum tapi akun COC nya langsung di jual dan duitnya di pake beli i-phone buat main dende hohoho.  

2. Angka Kriminalitas Yang Meningkat

Siapa lagi yang tidak kenal dengan istilah pemerkosaan, perampokan, pembunuhan sampai dengan pembegalan. Semua kasus kriminalitas itu sudah menjadi hal yang lumrah atau tergolong biasa di makassar. Bahkan saking luar biasa meningkatnya angka kriminalitas sampai - sampai sempat menjadi trending topik di twitter #Makassarharusaman, #Makassartidakaman, #Makassarbelumaman dll. Jujur sebagai orang makassar saya merasa risih akan hal ini. Bukan karena masalah trending topik ataupun kasusnya tapi yang saya risihkan adalah 70% semua kasus diatas pelakunya adalah anak - anak berumur belasan tahun. Ini yang saya herankan adalah orang tua semua pelaku anak - anak ini kemana ?, apa yang mereka lakukan sehingga anak mereka bisa melakukan tindakan keji seperti itu. Atau mungkin saja mereka memang sengaja menyuruh atau membiarkan anak mereka melakukan tindakan kriminal itu.

Seandainya saja pelaku tindakan kriminal adalah umur 20 tahun keatas pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari pihak kepolisian tapi ini pelakunya anak - anak dibawah umur, belum ada undang - undang yang mengatur hukuman yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Palingan semua pelaku itu hanya akan dibina dan di beri nasihat untuk tidak melakukan hal itu lagi dan kemudian dilepaskan. Kalau memang begitu bukannya sama saja yah ?, mereka pasti akan melakukan tindakan kriminal lagi. Jadi seberapa bagus dan kuat pun pemerintah mengatasi tindakan kriminal maka akan sia - sia jika pada dasarnya orang tua mereka lah yang salah mendidik atau memang tidak memperhatikan anaknya.

3. Kemacetan 

Kemacetan di makassar sudah hampir kayak di jakarta. Namun masih belum separah di jakarta. Jujur saya sangat bersyukur tinggal agak jauh dari pusat kota, pasalnya tinggal di kota itu paling tidak enak kalau keadaan sedang macet. Penyebab macet juga beragam, saya pernah melihat kemacetan yang di sebabkan karena lampu merah yang terlalu lama. Itu lampu merah di makassar ada beberapa titik yang lamaa sekali waktunya. Saking lamanya itu sampai - sampai Raisa bisa adakan konser dulu baru lampu hijau menyala. Pas lampu hijau sudah menyala di depan ada kecelakaan, Kecelakaannya karena ada ibu - ibu yang bawa motor weser kanan tapi belok kiri . Yang bikin macet bukan karena kecelakaannya tapi karena banyak orang - orang yang ngumpul. Mereka berkumpul bukan karena kecelakaan tapi karena ada penjual obat di pinggir jalan. Penjual obat itu bilang, nmbvhgyfyang jauh mendekat yang dekat merapat yang rapat malah tidur cc: anggota DPR. Ini penjual obat atau orang mau orasi, pantessan aja menjual obatnya sambil bakar ban. Sudah bakar ban ada yang aksi treatrikal lagi.

Jujur sebagai salah satu warga yang tak berdosa saya merasa terganggu dengan kemacetan ini. Pasalnya kemacetan juga tidak bisa dihindari ketika daya beli kendaraan besar sedangkan volume jalan tidak meningkat. Masalahnya orang - orang yang membeli kendaraan juga tidak selamanya dipakai secara maksimal, palingan cuman dipakai ke minimarket yang jaraknya cuman 10 atau 20 langkah dari rumah. Zaman dulu jika memiliki sepeda kita sudah serasa kayak orang terkaya di dunia. Jumlah kendaraan juga masih bisa di hitung jari. Sehingga jika ada kecelakaan maka pasti akan ketahuan siapa dan harus diapakan pelakunya. Lah sekarang malah kebalikannya , jumlah pengguna sepeda cuman tinggal dihitung jari. mempunyai kendaraan juga sudah serasa seperti orang terkaya di dunia. Kalau ada kecelakaan pelakunya pasti langsung lari dan akhirnya tidak tau harus di apakan. #pusing  
Latest

6 komentar

jadi nambah tau nih min
nice pos min

Iyayah kangen ini semua, keren untuk intropeksi diri

Saya sekarang juga tinggal di Makassar, dan semua yang dituliskan sebagian besar sudah saya alami. :D

makasih infonya mas ilmu saya jadi nambah nih :D

Waduh kasus2 itu tuwh hrs dikurangi

Hahahaha tulisan nya sisi humor nya dapat... saya juga kelahiran 90 an. Dan permainan yg disebutkan di atas menjadi andalan saat pulang sekolah waktu SD dlu.. Hah, jadi nostalgia ke masa kecil dulu. Ternyata masa kecil ku lumayan bahagia. silahkan berkunjung juga ke blog saya di http://www.samaratulqalbi.blogspot.co.id

Terima kasih telah berkunjung silahkan tinggalkan komentar dengan bijak :)
EmoticonEmoticon